Kulwap Gentle Dicipline X Playbox Indonesia

Assalamu'alaikum Warrohmatullahi Wabbarrokatuh.._

Selamat malam Moms & Dads Peserta Kulwap yang berbahagia.

Selamat datang di “#Kulwap Parenting Vol. 1:
Gentle Discipline (Mendisiplinkan Anak dengan Kelembutan) yang diselenggarakan oleh Playbox Indonesia. 

Playbox Indonesia merupakan supplier buku, mainan anak, dan kebutuhan ibu. 

Playbox ini kami bangun dengan filosofi “kotak bermain” bagi anak & ibu. Dengan harapan kami bisa menjadi kotak pembawa kebahagian tidak hanya bagi anak, tapi juga bagi ibunya 😘😍

Berikut file materi Kulwap ..
Baik Moms & Dads,
Topik yang akan dibahas hari ini adalah tentang 
Gentle Discipline (Mendisiplinkan Anak dengan Kelembutan)

Kenapa sih Kulwap hari ini membahas hal
tersebut? Alasannya tentu saja karena untuk kebaikan anak-anak kita kelak dong Hehehehehe

Alasannya utamanya adalah karena Orang Tua adalah guru terbaik dan influencer terhebat yang anak miliki.
Oleh karena itu pola mendisiplinkan anak yang Moms & Dads setiap hari ajarkan ke anak itu bisa dicontoh oleh Anak loh. Nah, problemnya apakah metode disiplin yang Moms & Dads terapkan sudah benar atau belum ya?

Nahhhh Moms & Dads..
Materi menarik nan berfaedah hari ini akan dibawakan oleh Mba Samanta Elsener M.Psi Psikolog Anak
Perkenalkan, saya Samanta psikolog anak dan keluarga lulusan dari Universitas Tarumanagara dan mengawali karir dengan bekerja di Brawijaya Clinic Kemang, Jakarta Selatan.

Pada tahun 2018, bulan Oktober saya ikut suami dinas ke Dubai. Sejak itu saya praktek pribadi.
Saya juga sering diminta sebagai pembicara di berbagai media, instansi, perusahaan serta talk show dengan berbagai brand.

Berikut penjelasan dari poin-poin materi..

Penerapan Gentle Discipline ini merupakan dasar dari pola asuh yang demokrasi berlandaskan pada kasih sayang, pemahaman, penjabaran dan pengajaran. Dalam menerapkan Gentle Discipline yang paling utama orangtua perlu berulang kali menjelaskan ke anak alasan kenapa anak perlu melakukan perilaku yang diharapkan oleh orangtua.

Dengan cara yang lembut dan penuh kasih sayang, anak dapat lebih menerima apa yang disampaikan dan diajarkan oleh orangtua. Jika orangtua berteriak, membentak dan memukul anak ini dapat mengakibatkan anak menjadi rentan psikisnya sehingga berpengaruh pada perkembangan psikososial.

Saat anak dibentak oleh orangtua saja itu dapat memutus sel-sel di otak anak, lho Moms & Dads. kalau sel otak terputus akan berpengaruh pada kecakapan dan keterampilan anak dalam belajar, bahasa, interaksi sosial.

Sedangkan dapat penerapan gentle discipline, orangtua diharapkan sabar dan asertif dalam mendidik anak. Asertif maksudnya dapat bersikap tegas, tapi bukan marah atau berteriak.

Ketegasan diperlukan agar anak belajar bagaimana menaati figur otoritas dan aturan yang ada, serta belajar menahan diri atau kontrol diri dengan baik.

Jika orangtua terlalu permisif, semua serba iya ini juga tidak baik untuk anak karena dapat membuat anak menjadi tidak terarah.

Konkritnya dalam menerapkan gentle discipline adalah sbb: 
- jika moms & dads minta anak nurut, ingatlah bahwa itu bisa mengurangi kemandirian berpikirnya.
- jika moms & dads minta anak makan banyak, maka anak makin kehilangan kemampuan mengukur kapan dan seberapa dirinya merasa kenyang-laparnya.
- jika moms & dads minta anak dengan teriak, maka anak makin berkurang rasa respect nya terhadap orangtua.

Maka perlu ada penjelasan KENAPA moms & dads minta anak untuk makan yang sehat, untuk pakai jaket saat dingin, untuk tidak main di luar rumah, untuk pakai masker, dll.
Penjelasan kenapa ini dapat membuat anak semakin sadar akan dampak atau efek negatif dari konsekuensi yang mungkin terjadi jika tidak dilakukan. Dan jika tidak dilakukan maka itu menjadi risiko anak.

Bisa saja, saat dibilang nanti kamu lapar lho kalau tidak makan banyak karena kita akan pergi jauh dan susah cari makan sampai waktunya makan malam lagi. Lalu anak tetap enggak menghabiskan makanannya. Saat di perjalanan anak merasa kelaparan dan minta makan, ini orangtua dapat menanggapi anak dengan: "tadi kan sudah diingatkan untuk makan yang cukup, sekarang lapar gimana ya?" ada pertanyaan di akhir yang fungsinya untuk membuat anak merefleksikan perilakunya tadi.

dengan demikian anak belajar sebab dan akibat dan semakin berkesadaran.

QnA
Pertanyaan 1
Bagaimana cara mendisiplinkan anak sesuai rentang usianya? Apakah anak saya sudah dilatih disiplin dari sekarang, sementara ketika kami coba mendisiplinkan dg cara kami sepertinya tdk berhasil.

Mendisiplinkan anak sesuai usianya mohon diperhatikan perkembangan psikososial anak. Anak usia 0-18 bulan perlu membangun rasa amannya terlebih dahulu. Maka saat anak menangis, kita perlu segera datang ke anak sebagai bentuk kita memberikan rasa aman ke anak sehingga anak dapat menumbuhkan rasa percayanya pada kita sebagai yang mengasuh anak. Lalu untuk 18-36 bulan anak mulai belajar mandiri, mulai memiliki inisiatif untuk mengambil barangnya, pada tahapan ini kita perlu memberi arahan pada anak dengan kalimat, "hati-hati ya," - "awas, di depan ada kursi, sini ke kiri dikit," - "nak, ini dipegang yang kencang ya gelasnya, hati-hati bawanya" dengan cara ini anak akan dapat lebih percaya diri dengan kemampuannya.
Saat anak terjatuh bilang, "ok, gak apa-apa, lain kali lebih hati-hati lagi ya, yuk sekarang berdiri lagi dan kita bersihkan dulu ini bekasnya"

Ketika anak sudah lebih besar lagi usianya, sudah dapat diajak diskusi dan komunikasi, Ingat lho, anak usia 3 tahun yang sudah lancar bicara bisa diajak diskusi lho. Jadi di usia ini mulai diajarkan aturan di rumah apa supaya terbiasa. makin anak tanya, apa dan kenapa makin ia memiliki pemahaman tentang apa yg terjadi, boleh dan tidak boleh. INGAT, bukan hanya dilarang tapi dijelaskan kenapa enggak boleh.

Pertanyaan 2
Kak,penerapan gentle discipline efektif nya mulai anak usia berapa dengan ditandai kemampuan nya seperti apa. Kemudian metode gentle discipline apakah dari anak2 sampai dia dewasa ?

Sejak dini ini dapat dipraktekan dan hingga dewasa karena ini adalah pola asuh demokrasi berlandaskan kasih sayang, pemahaman dan pembelajaran.

Pertanyaan 3
Apa saja tips2 merubah karakter & membasuh kesalahan2 orang tua ke anak yang terlanjur otoriter step by step ke gentle discipline.Apakah pengasuhan otoriter mutlak salah atau masih ada sisi positifnya.

Pertanyaan yang bagus sekali nih moms, untuk pembentukan karakter diperlukan usaha lama yang paling efektif dengan social story, yaitu membacakan buku cerita tentang topik2 pembentukan karakter setiap malam sebelum tidur, moms. Sedangkan untuk pola asuh otoriter tidak disarankan karena itu dapat membuat perkembangan psikologis anak tidak sehat. Cara mengubah dari otoriter ke gentle discipline adalah dengan konsistensi yang terus menerus diupayakan. Di awal perubahan pasti ada pergolakan, tapi lama-lama anak akan terbiasa lagi dan malah lebih nyaman. Minimal dicoba 3-6 bulan untuk melihat keefektifan hasilnya.

Pertanyaan 4
Apa yang harus dilakukan orang tua jika dulu pernah berbuat kekerasan kepada anak (otoriter)?

Orangtua dapat minta maaf ke anak dan menunjukkan perubahan yang positif di depan anak sehingga anak pun dapat melihat bagaimana orangtua berusaha menciptakan pola asuh yang lebih kondusif di rumah. ini bukan perkara gengsi kalau jadi orangtua, tapi bagaimana bisa menjadi role model yang ideal untuk anak.

Pertanyaan 5
Jika anak pertama didikannya keras lalu anak kedua perlahan - lahan mulai memahami parenting, bagaimana cara meminta maaf kepada kakak yang telah diperlakukan berbeda?

bisa disampaikan ke anak pertama, "dulu mama kan belum belajar parenting, lalu mama menyadari ada yang tidak tepat dari cara mama mengasuh kakak, jadi mama mulai belajar tentang parenting dan mau memperbaiki diri dalam parenting di rumah, maaf ya ka, mama terlambat belajarnya, sekarang kita sama2 kerjasama supaya lebih baik kondisi di rumah ya"

kalimat ini hanya contoh, bisa disesuaikan lagi dengan situasi di rumah gimana. intinya supaya orangtua bisa menunjukkan ke anak kalau ada upaya pengembangan diri dari orangtua

Pertanyaan 6
Mengapa anak laki-laki  yang penyampaian dengan lembut cenderung manja dan gemulai ya ibu?

Sebenarnya tidak ada perbedaan gender kok, moms. Tiap anak kalau orangtuanya menerapkan gentle discipline akan jadi lebih lembut. bukan manja lho, tapi merasakan kedekatan emosional yang dalam dengan orangtua lho. nanti kalau udah remaja kan enggak begitu lagi.

Pertanyaan 7
Bagaimana tips mengendalikan marah dengan cara yg lembut?

Mengendalikan marah adalah dengan melakukan relaksasi, mom. Saat marah memuncak, langsung ingat... ohiya, NAFAS. mari tarik nafas dalam sebanyak 3 kali, nafas dari hidung dan keluarkan nafas dari mulut. ini akan membuat kita menurunkan intonasi suara kita.

Pertanyaan 8
Hallo, Kak Samanta, gimana pendisiplinan anak dengan zodiak scorpio, moon capricorn dan rising sign-nya sagitarius?

Halo, hehehe... ada pertanyaan tentang zodiak juga ya. Untuk melihat efektivitas dari pola asuh di anak kita perlu tahu kualitas rumah 4 dari natal chart anak kita nih. Selain itu posisi matahari dan bulan nya ada di rasi bintang apa sehingga kita sebagai orangtua juga dapat mengenal bagaimana pandangan atau perspektif anak tentang kita sebagai orangtuanya. Terlepas dari apapun zodiak atau rasi bintang anak, yang terpenting adalah kita sebagai orangtua selalu berusaha untuk menerapkan kedisiplinan dengan cara yang lembut dan penuh kasih sayang agar anak tumbuh menjadi pribadi yang kuat mental dan siap berkompetisi di luar rumah.

Pertanyaan 9
Saya dan suami pisah kota sudah 2 tahun, bagaimana metode yang baik mengajarkan disiplin ini dengan kondisi LDM ya?

Berat ya, mom kalau LDM, saya jadi kebayang tantangan mom menjalani ini. Mom, yang penting adalah komunikasi, selalu ajak tiap pagi, siang, sore, malam untuk video call dengan ayahnya anak-anak. Nah, pak suami bisa kasih penjelasan kenapa anak-anak perlu dengarkan mom dengan penjelasan dan pemahaman. Anak-anak itu biar kata baru umur 2 tahun mereka paham lho apa yang disampaikan oleh orangtuanya. Mereka tuh ngerti lho diajak bercakap-cakap seperti orang dewasa. walaupun kemampuan bicaranya belum selancar orang dewasa. kalau mereka enggak paham, mereka malah akan tanya, apa dan kenapa. artinya rasa penasaran anak pun berkembang kan. dengan berkembangnya rasa penasaran anak ini akan membuat anak belajar banyak lagi, jadi lebih termotivasi lagi untuk ini dan itu yang diarahkan orangtua.

Pertanyaan 10
Bagaimana menghadapi dan mengatasi anak 11 bulan yang suka teriak teriak sampe kencang sekali keluar semua suaranya? Manggil nenenya teriak, ditinggal bentar teriak, keinginannya tidak dipenuhi teriak (misal dilarang main mainan yg membahayakannya), sudah coba bicara pelan tapi ttp teriak2. Khawatirnya terbawa hingga dewasa. Terimakasih.

Saya bisa bayangkan gimana khawatirnya mom. ini kondisi anak lagi merasa insecure. Anak yang terbentuk rasa amannya, saat mom atau pengasuhnya pergi ia akan nangis. Jadi perlu dikasih tahu dengan cara validasi perasaan anak. "kamu nangis karena kamu sedih ya, cemas ya, insecure ya," "mama lihat kamu takut banget" misalnya seperti itu. Sambil dipelukin ya, spy makin cepat tenangnya. ada yang tenang dalam waktu 10 menit, ada yang tenang setelah 20 menit. Nah, kalau lebih dari 20 menit gk tenang jg, boleh konsultasi lebih lanjut ke psikolog anak.

Pertanyaan 11
Apakah kita sebagai orang tua benar benar tidak diperbolehkan marah pada anak? Apakah benar jika kita sebagai orang tua tidak pernah bersikap tegas terhadap anak, anak nya nanti akan semena mena dengan orang tuanya?

Boleh kok marah ke anak sesekali. Tapi pastikan marahnya sesuai dan udah di luar batas kita. Misalnya, kita ada kesepakatan nih kalau mama panggil 3x gak datang, mama marah ya. jadi udah tahu risikonya dan marahnya pun lebih baik elegan. Sampaikan, "mama tuh marah lho karena .... (dijelaskan lagi apa penyebabnya)" bukan tiba2 datang ke anak dan teriak2. Yang tidak dianjurkan adalah perilaku teriak2 ke anak terlalu sering atau berlebihan.

benar, orangtua yang tidak tegas atau asertif nanti anaknya yang jadi mengendalikan orangtua artinya anak tidak belajar tentang figur otoritas.

Pertanyaan 12
Sore mbk,, saya mau bertanya anak saya perempuan sdh sekolah TK ,tiap mau sekolah dia males mandi,, mulai dr belajar dan mengerjakan PR. Setiap di nasehatin dia selalu membantah,,tidak pernah nurut,, kalaupun nurut ,harus ada iming2/hadiah utk dia,, baru dia mau melakukan perbuatan/perkataan yg kita suruh.
Bagaimana solusinya mbk,,
Di suruh atau di nasehatin secara lembut,,tapi malah sebaliknya membuat ortu kesel dan jadi marah2,,

Hi mom, Ada dua hal yang saya cermati di sini ya, mom. Pertama anak tidak nurut saat mengerjakan tugas sekolah, malas mandi, dll. Ini saya berasumsi bisa jadi anak mom lagi bosan dan jenuh mengingat sekarang lagi pandemi dan sekolah online. Kedua, pengkondisian yang dilakukan mom adalah dengan iming-iming ini akan jadi kebiasaan yang menyenangkan untuk dia, klo gk ada reward dia gk jalan, lama2 nanti mom yang capai dan lelah lho.

Bisa dicoba dengan cara:
obrolin gmn emosi anak dgn kegiatan online schoolnya.
bikin kegiatan yang bisa membuat dia mengobati rasa bosan, misal kreasi seni atau masak sama mom.
ajak untuk melakukan kegiatan dengan ajakan, "yuk kita mulai kerjain PR yuk," jadi anak merasa ada keikutsertaan orangtua yang mendampingi, jadi lebih semangat. 

Anak-anak sekarang enggak bisa dikasih tahu dengan cara perintah karena itu bikin mereka stres.

Pertanyaan 12
Apakah efektif memberikan iming-iming hadiah untuk anak jika dia mampu menunjukkan sikap disiplin ? 
Apakah memberikan hadiah juga bagian dari gentle discipline atau justru cara ini bisa memberikan dampak buruk di masa depan ?

Pertanyaan yang indah ini, jarang ada yang bertanya seperti ini. Mom, hadiah itu adalah salah satu bahasa kasih anak lho. Tiap anak berhak mendapatkan hadiah sebagai bentuk kasih sayang dari orangtua. Kalau anak yang bahasa kasihnya hadiah otomatis bakalan senang dan termotivasi kalau dapat hadiah, tapi... jangan terlalu sering.
hadiah itu juga bisa yang sifatnya sederhana tapi bermakna dalam, misalnya nih ya... mom bikin makanan kesukaan anak itu udah bisa jadi hadiah untuk dia, atau karangan bunga yang mom rangkai sendiri ( kalau anak perempuan), atau selimut yang mom jahit sendiri. 
memberikan hadiah tanpa alasan bukan sebagai landasan iming-iming akan membuat anak merasa lebih bermakna dan disayang secara utuh.
kalau dikasih hadiah karena iming-iming nanti anak jadi belajar segala sesuatu diukur dengan materi dan rewards.

Pertanyaan 13
sementara kita mau anak merasakan kasih sayang kita. 
jadi motifnya memberi hadiah apa?
Kebetulan saya punya pasangan yg mudah marah/temperamental. Apakah metode gentle discipline ini bisa diterapkan jika salah satu org tua si anak sifatnya temperamental seperti itu?

Metode gentle discipline bisa diterapkan asalkan orangtua juga belajar bagaimana meregulasi emosinya dengan tepat.

Pertanyaan 14
1.bagaimn cara orangtua milinneal mendidik ank?
dengan gentle discipline, mom. Yuk, mom dipraktekkan materinya.

2.bagaimn mghadapi ank yg tantrum aplg d usia 19bulan masa aktif2nya..?krna ank sy klo g d turutin bisa mmbentur2 kan kepalany k tembok.kdg mlmpar mainn yg ada d dekatny?
Wah tantrumnya cukup sulit ya. Memberikan validasi emosi ini penting dalam menghadapi anak tantrum, lalu setiap sebelum tidur bacakan buku cerita ke anak, dan bisikan ke telinga anak supaya lebih cerdas mengelola emosinya saat anak udah hampir terlelap tidurnya.

selain itu, penting untuk mengajarkan nama-nama emosi dan fungsinya apa ke anak utk mengurangi tantrumnya.

Pertanyaan 15
Bagaimana cara bersepakat dg anak usia 22 bulan? Sering kali anak diajak untuk melakukan sesuatu berkata "emoh" atau tidak mau.

Anak usia 22 bulan sering bilang emoh karena dia merasa sudah memiliki otoritasnya sendiri. Di sinilah diuji kelihaian orangtua untuk dapat meyakinkan anak supaya mau. Ibaratnya kita belajar jadi sales di depan anak. hihihi.

Pertanyaan 16
Bagaimana memberi pengertian sama anak kalo kalo kita mau berubah dan menerapkan gentle discipline, dan tidak otoriter lagi mba samanta?

Disampaikan berulang kali, Sekarang mama lagi belajar gentle discipline ceritanya tentang.... (dijelaskan), kalau anak bertanya artinya dia tertarik ingin tahu lebih lagi. Kalau tidak bertanya artinya dia lagi menyimak apa yang diinformasikan orangtua dan dia akan lihat apa orangtuanya berubah gk

Pertanyaan 17
Mengajarkan anak untuk membantu pekerjaan rumah terutama anak laki laki termasuk gentle dicipline???
Dan apakah berpengaruh terhadap psikologisnya sebagai anak lelaki?

Yes termasuk.
Manfaatnya:
- anak belajar mandiri
- anak punya inisiatif
- anak punya tanggung jawab
- anak lebih kooperatif
- anak lebih mau bekerja sama

dan ingat ketika moms & dads punya anak laki-laki artinya sedang mengasuh calon suami lho, itu tanggung jawab yang sangat tinggi bagaimana nanti bisa menjadi kepala keluarga yang bijaksana dan saling bekerjasama dengan istrinya kelak

Pertanyaan 18
Saya Ibu 2 orang anak kembar, Cewe & Cowo 5th
Si kakak sering banget godain adiknya sampai menangis (kadang main fisik) dan Ayah nya jadi reflek memarahi si kakak pernah juga sampai di pukul.
Saran dari orang terdekat, supaya dipisahkan dulu si kakak sampai dia bisa mengerti dengan Tinggal bersama neneknya.
Mohon saran dari Mbak Samanta baiknya bgmn?

Mom, anak kalau dipisahkan bisa ada rasa benci jangka panjangnya. kenapa dia yang dipilih dipisahkan. sedih dan hancur sekali.

anak kembar itu kan memang begitu, teman mainnya waktu di rahim. kita sebagai orangtua jangan sampai terpancing untuk marah ke anak hanya karena itu, nanti pemahaman dia jadi orangtua pilih kasih sayang. padahal maksudnya bukan itu.

terus dinasehati dan dicari tahu motifnya apa., karena bisa perilaku demikian karena anak merasa kurang diperhatikan sehingga menunggu perhatian dari orangtuanya yang sudah terlanjur marah
marah jadi dianggap sebagai perhatian

Pertanyaan 19
1. Dalam gentle discipline, apakah ada alternatif lain yang bisa dipertimbangkan selain menerapkan strategi memberi "pemahaman konsekuensi dan kesepakatan" ke anak? 
2. Bagaimana menghadapi anak yang tantrum lama dan hebat, tetapi setelah ia tenang dan ditanya atau diberi penjelasan "tadi kenapa adik sedih? Adik kecewa ya tadi? Adik inginnya seperti apa?" selalu menghiraukan. 
Apakah ada trik khusus dalam gentle discipline untuk menghadapi kondisi seperti ini Mba Samanta?
terima kasih 😊

1. pengkondisian, gimana orangtua. mau mengkondisikan suatu hal. misalnya, ada perilaku anak yang enggak mau ada lagi, bisa juga kita abaikan perilaku anak sehingga perilaku itu tidak muncul lagi. Contoh yang bisa dipraktekan: saat kita kerja, anak usilin kita terus, kita cuekin, jgn ditegur anaknya, lama2 perilaku usilnya bisa hilang.
untuk tips yang ini perlu dibicarakan dengan psikolog anak ya, apa saja perilaku yang bisa digunakan dgn teknik ini apa yang tidak bisa.

2. pertanyaan kenapa itu membuat anak merasa tidak dipahami, lebih baik dengan validasi, tapi sedih ya nangisnya sampai kejer gitu. tadi marah banget ya, sampai susah berhenti nangisnya. tadi kamu nangisnya kenceng banget, lagi frustrasi ya.

Berikut kesimpulan dari saya tentang topik Gentle Discipline:
Dalam mempraktekan Gentle Discipline saya tahu ini tidak mudah, moms & dads karena ini adalah sesuatu yang baru yang kita pelajari. Terkadang kita perlu mengulang-ulang apa sih Gentle Discipline, kita perlu kenali lagi lebih dalam lagi gimana cara penerapannya, contoh-contoh kasus. Semakin moms & dads mengulang dan mencari tahu akan semakin banyak informasi yang ada yang dapat dipraktekan di rumah bersama anak-anak tersayang. Kuncinya adalah bagaimana moms & dads selalu mau menyisihkan waktu untuk menjelaskan sebab akibat ke anak. Mau mengajarkan anak dengan RESPECT, penuh EMPATI, PEMAHAMAN dan juga ada BATASAN yang sehat. Batasan sangat diperlukan, kita tidak mungkin selalu IYA ke anak ataupun selalu NO ke anak. Kapan waktunya, apa yang boleh dan tidak boleh untuk anak. Secara konstan, apa sih yang sebenarnya ingin moms & dads raih untuk anak2 dalam jangka panjang. Apakah ingin memiliki anak yang selalu ingat pada moms & dads? Apakah ingin memiliki anak sbg generasi penerus bangsa yang berhasil? atau ingin membiarkan anak memiliki mental yang penuh kendala?
Jika ingin yang terbaik untuk anak, maka perlu belajar bagaimana menerapkan Gentle Discipline ini agar lebih harmonis di rumah. Kondisi rumah yang harmonis dapat membuat anak tumbuh dan berkembang dengan sehat, prestasi akademis meningkat, motivasi belajar bagus dan di masa remajanya tidak mengalami kendala pencarian jati diri.

Untuk mengajarkan kedisiplinan pada anak, kita tidak lagi dapat menggunakan cara yang otoriter karena zaman ini sudah berubah, zaman sekarang semua serba bebas dan mudah sekali mengakses informasi. Fondasi di rumah perlu utuh dan kuat agar anak selalu dapat kita jaga, kalau tidak akan sangat sulit menjaga anak kita seiring dirinya makin lama makin besar dan makin terlepas dari orangtua.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sharing Session TD23 : SLEEP TRAINING