Sex Education untuk Balita bersama Anita Carolina Hendarko, M. Psi, Psikolog.
Anita Carolina Hendarko, M. Psi., Psikolog.
(Nest Psikologi BSD)
Anita lulusan Fakultas psikologi UGM tahun 2016. Anita melanjutkan pendidikan Magister Profesi Psikologi Klinis Anak dan Remaja di Universitas Indonesia di tahun yang sama dan lulus di tahun 2019. Saat ini Anita berpraktek di beberapa klinik psikologi di Jakarta, Bintaro, dan BSD. Selain itu Anita juga berpraktek online di aplikasi kesehatan.
Saya mulai ya, Mom untuk materinya π
Parents, akhir-akhir ini kita melihat berita mengenai pelecehan seksual yang terjadi pada anak di bawah usia. Pendidikan seks itu penting sepanjang usia; dari anak-anak, remaja, hingga dewasa. Pendidikan seksual itu tidak hanya diberikan ketika anak mulai remaja, lho! Anak usia dini juga bisa mulai diberikan pendidikan seksual, asalkan materi yang disampaikan sesuai dengan tahapan perkembangannya. Sebab, pendidikan seks bukan sesuatu yang menyeramkan, apalagi tabu. ☺️π
Ini materi yang saya akan sampaikan ya Moms siang ini..
Akan dibagi menjadi 4 bagian ya π
Kapan Waktu yang Tepat memberikan Sex Education pada Anak ?
Pendidikan seksual itu tidak hanya diberikan ketika anak mulai remaja, lho! Anak usia dini juga bisa mulai diberikan pendidikan seksual, asalkan materi yang disampaikan sesuai dengan tahapan perkembangannya.
Di usia balita (3-4 tahun), anak biasanya mulai mengeksplorasi lingkungan sekitarnya dan mulai belajar tentang lingkungan sosial. Mereka akan mulai memperhatikan dan membandingkan dirinya dengan orang lain/ temannya. Biasanya di usia ini, si kecil mulai bertanya: “Kenapa ada laki-laki dan perempuan”? ; “Apa bedanya laki dan perempuan?” ; dan lain sebagainya. Nah usia balita adalah usia yang tepat untuk parent memperkenalkan mengenai edukasi seksual pada si kecil
Kita lanjut ya Moms, Mengapa Sex Education untuk Anak Penting ?
1. Mencegah dan menghadapi era teknologi yang semakin maju
Seiring perkembangan teknologi, anak makin mudah mendapatkan akses internet dan informasi dari berbagai sumber, termasuk sosial media. Hubungan pertemanannya pun lebih luas dan beragam. Membahas seks dapat melindungi anak dapat mencegah berbagai efek negatif yang diakibatkan dari perkembangan informasi tersebut.
2. Mendukung perkembangan dan pemahaman anak
• Sex education yang tepat dapat membantu si kecil memahami mengenai betapa berharganya dan betapa pentingnya melindungi dan menghargai tubuhnya sendiri.
• Hal ini akan membantu si kecil untuk memahami dan menghormati pula bagian tubuh orang lain. Sehingga tidak muncul keingintahuan yang tidak wajar, hingga perilaku-perilaku seperti mengintip atau berusaha memegang bagian tubuh orang lain yang terlarang.
• Ia juga akan memahami bahwa tidak ada yang boleh memaksanya melakukan atau menerima perlakuan buruk pada tubuhnya.
3. Membangun kepercayaan dan attachment
Dengan sex education sejak dini, parent dapat menjadi tempat yang secure (aman) bagi anak untuk bisa terbuka dan berdiskusi hal yang paling privat sekalipun. Selain itu, anak tidak akan mencari informasi sendiri / dari orang lain (yang belum tentu tepat dan aman).
4. Membantu anak memproteksi dirinya sendiri
Dengan pendidikan seksual, anak akan lebih aware dengan situasi lingkungannya dan mampu melindungi diri ketika ada orang yang memperlakukan pelecehan seksual, baik secara verbal ataupun tindakan. Anak yang paham mengenai edukasi seks, juga memiliki kecenderungan untuk tidak melakukan hal-hal yang terkait dengan perilaku seks menyimpang.
Nah sekarang kita lanjutkn ke bagian ke 3 ya, tahapan 3P dalam memberikan sex eucation pada si kecilπ
Tahapan 3P dalam memberikan edukasi seks terhadap si kecil
1. Persiapan
Sebelum kita memberikan pendidikan seksual pada pada anak, Parents harus tahu terlebih dahulu tentang materi yang akan diajarkan
2. Paham Perkembangan Anak
Papa dan Mama perlu mengetahui perkembangan kognitif anak di usia balita supaya tahu bagaimana cara menjelaskan tentak seks kepada anak balita. Anak balita belum memahami konsep abstrak. Di usia ini, anak berada dalam tahapan belajar menggunakan konsep konkret. Berikut tips saat mengenalkan bagian-bagian tubuh, terutama alat vital pada si kecil:
• Alat peraga / media, seperti boneka / buku bergambar yang sesuai dengan usia anak.
• Suasana pengajaran harus menyenangkan, bisa dengan mendongeng.
• Gunakan bahasa yang sederhana, singkat, dan mudah di mengerti.
3. Penjelasan Sebaik Mungkin
Jika anak bertanya, papa dan mama perlu menjelaskan dengan sebaik mungkin. Jika parents tidak tahu jawabannya atau bingung menjelaskannya, parents bisa minta waktu pada anak, misalnya: “Wah pertanyaan adik bagus sekali, Mama jelaskan besok ya. Mama cari tahu dulu dulu, biar nanti Mama bisa jelasin ke adik”
Sekarang kita lanjutkan ya Moms, ke materi ke-4: Materi pendidikan seksual yang seperti apa, sih yang cocok diberikan untuk usia balita
4. Materi Sex Education untuk Anak Balita
1) Nama dan fungsi bagian tubuh
Moms bisa mulai memperkenalkan bagian-bagian tubuh pada si kecil π
2) Perbedaan gender
Parents bisa menjelaskan perbedaan laki-laki dan perempuan secara umum.
Contoh : laki-laki biasanya berkumis dan berjenggot. Perempuan biasanya rambutnya lebih panjang dari laki-laki.
Parents juga bisa menambahkan jika ada atribut keagamaan yang bisa dijelaskan, misalnya perempuan memakai jilbab dan laki-laki memakai peci.
3) Private Part
• Berikan pengertian kepada anak mengenai bagian tubuh yang harus dilindungi / private part, yaitu:
bagian yang tertutup baju (harus selalu tertutup dan tidak boleh disentuh orang lain) yaitu mulut, dada (pada perempuan namanya payudara), alat kelamin dan pantat.
• Berikan peraturan siapa saja yang boleh menyentuh dirinya. Contoh:
~ anak boleh mendapat pelukan dari keluarga, ciuman hanya dari keluarga inti (atau dengan seijin orang tua)
~ Dokter, jika bagian tubuh privat / perlu diobati
~ Orang tua (dengan seijin dari anak) :
jika ingin membantu mereka mengenakan pakaian / membership tubuh
Nah saya ada contoh animasi yang bisa Parents berikan ke si kecil untuk membantu menjelaskan mengenai private part pada anak:
Animasi: Sentuhan boleh vs sentuhan tidak boleh:
4) Ajarkan cara menjaga tubuh
~ Ajarkan si kecil untuk tidak membuka / menunjukkan bagian tubuh privatnya kepada orang lain
(pengecualian: dokter, Krn bagian tubuh privat terluka/ perlu diobati dan orang tua atau pengasuh dengan seijin dari anak jika ingin membantu mereka mengenakan pakaian/ membersihkan tubuh)
~ Ajarkan si kecil agar tidak boleh melihat private part orang lain
~ Ajarkan si kecil untuk melindungi tubuhnya dengan memakai baju baik dirumah maupun diluar rumah
5) Tumbuhkan rasa percaya anak kepada parents
Ajarkan anak untuk tidak menyembunyikan apapun dari parents apabila ada teman/ orang lain yang melakukan 'sentuhan yang tidak boleh' pada dirinya meskipun anak mendapat ancaman dari si pelaku
Ajarkan 3 step yang bisa dilakukan anak jika mengalami pelecehan seksual
(baik secara verbal maupun perilaku)
1️⃣ Say No (katakan TIDAK!!)
Ajarkan anak untuk berani menolak pelecehan seksual dengan suara yang lantang dan tegas
2️⃣ Go (pergi)
Pergi ketempat yang lebih aman atau lebih ramai orang
3️⃣ Tell (beritahu)
Ajarkan anak menceritakan secara terbuka pada orang tua/ orang dewasa yang dipercaya anak
Nah parents, ada 1 hal juga yang seringkali jadi kebiasaan kita dalam mengajarkan si kecil mengenai sex education..
Penting untuk parents ketahui
Jelaskan menggunakan istilah ilmiah untuk menyebut alat kelamin, termasuk untuk bagian laki-laki dan perempuan
# Parents bisa mulai dengan menjelaskan bahwa alat kelamin laki-laki dan perempuan itu berbeda. Alat kelamin perempuan disebut vagina, sedangkan alat kelamin laki-laki disebut penis.
# Mengapa? Karena istilah ilmiah ini berlaku secara umum dan diketahui oleh semua orang. Jadi ketika anak mengatakan ‘penis’ / ‘vagina’, maka hal ini pasti merujuk pada alat kelamin.
# Pada awalnya parents mungkin merasa terbiasa/ tidak nyaman. Tapi, hal ini bisa membantu anak agar bisa menyampaikan maksudnya dengan lebih baik jika terjadi masalah kesehatan, cedera atau pelecehan seksual. Misalnya jika parent mengajarkan anak menyebut alat kelamin dengan “pit”, jika anak sedang dalam bahaya dan minta tolong kepada orang lain, orang yang mendengar bisa jadi bingung dan tidak bisa menolong anak kita dengan cepat.
QnA...
Pertanyaan 1
Prita - 14month- Bandung – Mbak Anita, aku kan dirumah suka pakai daster, anakku perempuan, pernah suatu waktu saat aku duduk anakku tiba-tiba mau buka-buka rok dasterku, nah itu gimana ya mbak, pahamkan nya, dia penasaran buka-buka dasterkuπ?
Halo Mom Prita. Terima kasih pertanyaannya yah.
si kecil lagi lucu2nya yah di usia 14months biasanya sudah mulai ingin tahu akan apa saja yg ada di lingkungan sosial dan sekitarnya.. Nah di usia ini, Mom bisa mulai memberikan penjelasan saja secara singkat tentang tubuh dan private area, kalau si kecil tidak boleh membuka bagian private orang lain ataupun memperlihatkn bagian privatnya kepada orang lain (Selain ketika dibantu mandi / dibersihkan oleh Moms).. Moms bisa jelaskan pakai lagu seperti yg td saya kirimkan..
Selain itu, jika si kecil sudah bisa berkomunikasi cukup lancar, Moms bisa mulai tanamkan privasi pada si kecil. Misalnya, ketika Moms mau menggantikan dia popok/ baju, bisa minta ijin dulu pada si kecil. Nanti agar si kecil lama2 paham bahwa perlu jg untuk menghargai bagian privasi orang lain, Moms☺️π
Pertanyaan 2
Dikla_2th_Surabaya
Apakah boleh jika anak perempuan mandi bersama Ibu?? Diumur berapa anak tidak boleh mandi bersama lagi dengan orang tua?
Jika anak perempuan dimandikan papanya.. apa yg dilakukan / dibicarakan kepada anak saat papanya memegang alat kelamin?
Baik Moms.. Ini pertanyaan yang bagus ya.
Untuk mandi bersama orangtua yang lawan jenis (misal ayah-anak perempuan), saya sarankan untuk mulai dikurangi ketika anak masuk TK, karena di usia ini si kecil mulai sadar akan tubuhnya. Tapi untuk mandi bersama orangtua dengan jenis kelamin yg sama dg anak, pada dasarnya tergantung pada nilai yg dianut oleh keluarga Mom sendiri.
Nah karena si kecil masih berusia 2 tahun, masih tidak apa2 ya Moms. tapi bisa dijelaskan dulu pada si kecil jika nanti papanya yang mau memandikan. lalu sampaikan ke papanya, untuk minta ijin dulu pada si kecil saat membersihkan bagian private si kecil, ya Moms. Jadi agar si kecil tahu, kita juga menghargai tubuhnya ☺️π
Pertanyaan 3
sany - 4thn - depok, sebelumnya aku mau tanya, jika anak menanyakan bgmn prosesnya supaya bunda bisa punya dede/hamil?? Dan knp penis ayah lebih besar dr punya adik?
Oke Momss... di usia 4 tahun ini memang si kecil sudah mulai kritis ya Moms π
Saya bantu jawab ya Moms..
Tapi di usia 4 tahun ini, si kecil masih mengenal konsep konkret dan belum bisa memahami konsep abstrak. Jadi untuk pertanyaan pertama, bisa di jawab: "Ibu dan ayah membuat bayi bersama dengan cara spesial. Bayinya bertumbuh di perut Ibu hingga perut Ibu membesar (hamil)"
lalu untuk pertanyaan kedua: bisa dijawab demikian: (kalau anak Moms laki): Iya karena badan ayah lebih besar, maka penis ayah juga lebih besar. NAnti jika adik bertumbuh makin tinggi dan besar, tubuh adik juga akan makin besar.
(kalau anak Moms perempuan): bisa mulai diperkenalkan body parts dan gender seperti yang ada pada materis saya di atas ya Moms
Pertanyaan 4
nanda - tangerang
usia si kecil 20bulan, perempuan.
bolehkah mengenalkan:
vagina itu buat pipis & anus itu buat pup.
dalam hal ini, sebetulnya vagina kn bukan buat pipis, tapi sy menyederhanakannya dgn buat pipis saja, _bolehkah?_
Halo Moms Nanda...
Boleh banget Moms, tidak apa2 diperkenalkan demikian. Nanti menjelang usia middle children (7-9tahun), Moms bisa mulai menjelaskan apa fungsi vagina dan sekaligus persiapan pubertas.
Pertanyaan 5
Tessa, umur anak 5th lakilaki, cibubur.
Pertanyaannya :
1.Anak saya sering mengatakan " abang punya burung, kenapa adek gak punya burung juga? (Adeknya perempuan) terus kenapa sih ma burung abang suka berdiri begini? (Pertanyaan ini sering muncul saat pagi hari)
Bagaimana contoh menjawab yang benar ya dok?
2. Saya takut..apabila saya menjelaskan secara gamblang ttg penis dan vagina, kata2 ini jadi sering digunakan ketika dia bicara/bermain dgn teman2nya. Bagaimana memberi pengertiannya?
Terimakasih dok ππ»
Baik Moms Tessa, si kecil sudah mulai penasaran yaa Momss karena memang di usia 5 tahun ia mulai memperhatikan tubuhnya dan orang lain..
saya akan coba bantu ya Moms..
1. Bisa mulai dijelaskan materi: perbedaan gender dan body part mengenai perbedaan laki dan perempuan, ya Moms. Kalau laki namanya penis, perempuan vagina. Kita diciptakan berbeda-beda.
Lalu untuk pertanyaan si kecil selanjutnya: bisa dijelaskan: "penis ketika tidur atau disentuh akan mejadi menegang karena ada banyak bagian darah dari otak ke penis, sehingga menjadi tegang dan memanjang (berdiri) saat disentuh (pipis) atau di pagi hari (Saat bangun tidur).
2. Baik Moms, nah nanti Moms bisa jelaskan mengenai private area ya Moms.. Bahwa penis dan vagina itu adalah bagian privat, yang harus dilindungi dan dijaga. Sehingga tidak boleh jadi bahan bercandaan dengan teman / buat mainan.
Selain itu, karena era sosial media dan teknologi yang sedemikian cepat berkembang, Moms bisa mulai buat aturan dan temani si kecil selama penggunaan teknologi ataupun saat bermain dg teman2 sebayanya, ya Moms
Pertanyaan 6
Fitri 29 bln Tangsel
Halo ka Anita, saya mau tanya, anak saya kan sudah disapih di usia 25 bulan. Tapi sampai skrg dia masih senang pegang2 dan cium2 "nenen" nya. Saya selalu melarang dan selalu mengalihkan. Skrg pun dia sudah mengerti ketika ditanya "Mas mau nenen?" dia jawab "nenen untuk dede". Apa krna pengaruh disapih WWL jd nya dia masih senang dg nenennya? Bagaimana saya harus menyikapinya ya? Apakah lama2 akan hilang? Takut ketika adiknya lahir nanti dia merasa jealous.
Lalu utk akhir2 ini, anak saya dg seperti sengaja saat duduk posisi W suka menggesek2an penisnya. Saya tidak menghiraukan perlakuan dia, tapi saya lgsg alihkan utk membenarkan posisi duduknya agar tidak menggesekkan penisnya. Krna jika dilarang justru takutnya dia akan semakin sengaja melakukan hal spt itu lagi. Apa benar yg sudah saya lakukan? Atau ttp harus kita jelaskan?
Lalu ka, saya mau tanya. Misalnya ketika ayah dan ibu berhubungan badan, lalu sang anak memergoki/ tersadar, apa yg harus orgtua lakukan? Jika anak sdh usia 2,5 thn. Makasih ka Anita..
hallo Moms.. Baik Momss pertanyaannya saya coba jawab 1-1 ya :)
1. untuk kebiasaanya, masih wajar kok Moms apalagi masih peralihan (masa penyapihan).. Nah Moms bisa jelaskan saja, jika "Mas sudah besar, jadi tidak perlu nenen lagi karena sudah pinter"
lalu untuk mencegah / mengurangi rasa jeleous pada adiknya nanti, bisa bekerja sama dengan kakak (Mas) untuk bersama2 merawat adiknya nanti Moms, sambil jangan lupa untuk tetap quality time dengan Mas ya, Moms
2. Nah Moms, ini masih wajar kok di tahapan perkembangannya. Karena, sejak empat bulan hingga 6 bulan, bayi mulai sering menyentuh alat kelaminnya untuk eksplorasi diri karena di usia ini si kecil sudah mulai sadar tentang tubuhnya. Nah jika melihatnya, Moms jangan langsung marah / melarang secara berlebihan ya karena akan emmberi kesan jika alat kelamin= bag tubuh yg tabu / terlarang. Moms bisa pelan2 saat sudah tenang, bisa ajarkan bahwa alat kelamin = privasi sehingga jangan sembarang dipegang. Lalu bisa alihkan perhatiannya spt yg Moms sudah lakukan (tp tetap tenang ya Moms.). Jika si kecil sering melakukannya, Moms bisa jelaskan sec medis jika hal itu kotor dan bisa terluka jika sering memegangnya/ menggesek2annya..
3. Nah untuk pertanyaan ini. Pertama, di usia pra sekolah si kecil biasaya belum benar2 menyadari apa yg terjadi, jadi jangan tll panik dan memberikan penjelasna yg sangat detil ya Moms.. Bisa katakan saja "Mama dan papa berpelukan karena bentuk dari mencintai"..
Nanti seiring bertambahnya usia, Moms baru bisa jelaskan kepada si kecil dengan lebih detail.
Pertanyaan 7
Bismillaah.... Umma Alwi-25m-Bandung
Izin bertanya kak,
Sesuai dengan materi yang telah di sampaikan bahwa anak mulai d berikan materi sex education pada usia 3-4 tahun,
Pertanyaannya,
1. Bagaimana cara menjelaskan detailnya nya ketika ortu sudah menjelaskan nama2 bagian tubuh s anak ?
2. Jika sudah d jelaskan, mana yang boleh dan tidak boleh d sentuh oleh orang lain, maka jika anak bertanya "mengapa tidak boleh d sentuh orang lain?".
Apakah jawaban yang tepat utk d jelaskan kepada Anak ?
3. Utk materi "Tumbuhkan Rasa Percaya Anak pada Parent", bagaimana contoh dan cara menjelaskan atau mengajarkan kepada anak utk materi ini, spt "Katakan TIDAK!", dst.
Hallo Momss.. Oke saya jelaskan ya Moms
1. Nah jika sudah dijelaskan bagian2 tubuh anak, Moms bisa jelaskan: misalnya mata: untuk melihat, tangan: untuk memegang sesuatu, penis / vagina: untuk pipis. Ini semua adalah tubuh yang harus kita jaga dan rawat. I love my self.
2. JIka si kecil bertanya demikian: "Karena tubuh kita sangat berharga (Spesial), kita semua perlu menjaganya dan merawatnya. Nah bagian2 tubuh privat ini harus dilindungi dan dihargai (dijaga) juga oleh orang lain. kalau ada yg menyentuh bagian tubuh privat si kecil (kecuali pengecualian tertentu), berarti orang tersebut tidak baik dan tidak menghargai kamu"
3. Baik Moms.. untuk menjelaskan, bisa dengan lagu dulu, dongeng / cerita. Lalu coba lakukan role play dengan si kecill. Misalnya Moms beracting ingin memegang payudara si kecil. lalu si kecil harus apa? "TIDAK"... Lalu apa yg harus dilakukan "Pergi" --> dan menceritakan kejadian tersebut pada parents (mama / papa/ guru di sekolah)...
Oh ya Moms, sebagai tambahan, di toko2 buku seperti gramedia ataupun olshop, sudah banyak buku2 bergambar yang berisi cerita2 mengenai edukasi seksual yg bisa Moms berikan juga kepada si kecil
Pertanyaan 8
Pustika - 3th laki2 - Jogja
Slmat siang mb anita, Anak sy sdah mulai dikenalkan dgan gender laki-prempuan dan alat kelamin sperti penis dan vagina. Suatu ketika dy melihat pembalut, lalu tnya "ibu, itu apa? Itu pmbalut nak. Sbulan skali keluar darah dari vagina ibu jdi pmbalut itu sperti ppok adik bayi untuk mnyerap darahnya" Stelah itu dy tdak tnya lbih lanjut. Nah apakah respon jwaban sy sperti itu sdah benar? Atau adakah jwaban lain yg skiranya lbih mudah diterima anak seusia dia?
Hallo Momss.
Wah keren Moms penjelasannya ke si kecilππSudah cukup untuk menjelaskan si kecil yg berusia 3 tahun.. dengan bahasa yang sederhana, dan penggunaan istilah yg ilmiah.
Ini contoh jawaban dari Moms Pustika, bisa juga dipakai untuk Moms yang lain ya ππ
Pertanyaan 9
Dikla_2th_Surabaya
Apakah wajar jika anak kadang mainan area alat kelamin saat sehabis mandi?? Bbrpa kali saya lihat anak saya mainin alat kelaminnya, wlpun mgkin dia maksdnya bercanda. Terima kasih
Baik Mom Dikla..
Nah ini hampir sama dg pertanyaan dari Mom Fitri tadi di sesi tanya-jawab yg pertama ya.. Memang di usia sejak 6 bulan, sampai anak2 awal (balita), masih wajar jika si kecil suka memegang kelaminnya , menggesek2an (asal tdk berlebihan) karena masih dalam tahap eksplorasi..
nah ketika itu terjadi, Moms perlu terlihat tenang di depan si kecil (meskipun tetep ya Moms kadang2 khawatir dan bingung jg harus gmn) . Lalu, alihkan dengan hal lain / ajak ngobrol.
kemudian, ambil waktu untuk jelaskan ya Moms pada si kecil tentang area privasi sehingga tdk boleh dimain2in / digesek2 hingga melukai / kotor. Dan perlu dijaga karna tubuh kita berharga.
Pertanyaan 10
Stephanie_3th_Pati
Sekali waktu kita pernah mandi ber 3 (saya,suami dan anak saya cowo). Maksud saya sekalian agar saya bisa menjelaskan scr langsung perbedaan alat kelamin laki2 dan wanita ke anak saya. Apakah itu boleh mbk Anita? Karena selama ini baru saya yg sering mandi dg anak..sedangkan suami tdk mau krn tdk nyaman. Tapi kejadian itu hanya 1x sih..
Terima kasih
Hallo Moms Stephanie ..
baik moms. nah untuk mandi, seperti yg saya jelaskan di atas, sebisa mungkin menjelang TK (4/5tahun), frekuensinya bisa dikurangi untuk yang lawan jenis, dan juga mandi bertiga dengan suami dan anak. Moms bisa bantu si kecil mandi saja, masih tidak apa2 tp bisa mulai dikurangi untuk mandi bersama ya,Moms.
Untuk menjelaskan perbedaan kelamin, juga bisa menggunakan gambar2 seperti contoh yg saya berikan di materi, ya Moms. ππ
Pertanyaan 11
Wilis - 1 tahun dan 7 tahun - laki2
klo untuk menjelaskan ke anak laki2 usia 7 tahun gmna mbak anita?? anaknya penasaran bgt semakin dijelaskan semakin ingin tahu detailnya
Oke Moms.. Nah kl di usia 7 tahun si kecil sudah mulai makin kritis dan belajar konsep abstrak serta lebih detail ya Moms. Jadi di usia ini, Moms bisa jelaskan tentang menstruasi dan mimpi basah, mengingat 2-3thn lagi si kecil jg sudah masuk masa pubertas awal. Moms bisa jelaskan secara ilmiah, bahwa di usia remaja anak perempuan dan laki2 akan mengalami perubahan dan perkembangan tubuh, begitu juga dengan perkembangan organ2 seksual. Lalu jelaskan apa itu menstruasi dan mimpi basah serta bagaimana agar si kecil bisa menjaga dirinya juga nanti jika memasuki masa pubertas.
Di usia ini, Moms bisa jelaskan dengan bahasa yg lebih detail layaknya di pelajaran IPA anak sd
Pertanyaan 12
Sany - 4thn - Depok
Mom, aku mau tanya anakku laki2, bagaimana mengatasi anak yg suka pegang penisnya? Dr bbrp temen ku ternyata mereka yg punya anak laki2 melakukan hal yg sama, apakah itu normal dan wajar?
Halo Mom Sany.. Nah ini td menyambung dr pertanyaan Mom Fitri dan Mom Dikla ya.. Masih wajar tahap eksplorasi ini terjadi hingga masa balita berakhir, ya Moms. Yang perlu dilakukan selain alihkan dg ngobrol / kegiatan lain. Juga bisa mulai dijelaskan tentang pentingnya menjaga area privat, terutama di depan teman2nya / orang lain.
Lalu, ketika bermain dengan teman2 sebayanya, bisa sambil diawasi / main bersama orang dewasa yg dipercaya, ya Moms.
Pertanyaan 13
Nadia
ponakan saya usia 5th, pernah kepergok bersama dengan temannya berlawanan jenis sedang pegang alat kelaminnya, tp tdk terlihat jelas sejauh apa dan bagaimana memegangnya. Apa anak usia sedini itu mengerti hal2 spt itu,pdhl ibunya sudah mengedukasinya dengan hal2 yg disebutkan diatas.
bagaimana cara agar memulihkan pikiran anak ini, krn tkt bgitu disekolah akan melakukan hal yg sama dengan temannya
Hallo Moms.. Terima kasih pertanyaannya
yap memang di usia 5 tahun (tahap eksplorasi) di tambah dengan lingkungan sosial yg sulit kita kontrol, hal2 seperti ini sering terjadi Mom. Dan memang jika dibiarkan, tanpa edukasi terus menerus, justru bisa jadi keterusan ya Mom..
Nah, jika demikian. Orangtua bisa coba tanyakan pada si kecil secara santai (jangan terlihat khawatir / marah ya Moms karena akan membuat si kecil jd takut untuk terbuka), dan tanyakan seperti apa detail kejadiannya dan apa yg membuat si kecil penasaran / ingin tahu, bisa ditanyakan ke parent saja. Lalu, apakah anak sedini itu tahu hal2 sperti itu? jawabnya, tergantung Moms. kl menurut perkembangan seksual anak, di usia segitu anak di tahap eksplorasi dan penasaran akan tubuhnya dan mengapa beda dengan orang lain. Tapi, tidak menutup kemungkinan juga bisa tahu lebih dari hal itu / justru keterusan awalnya eksplorasi jadi keterusan.
Nah untuk itu, selain dengan menggali pertanyaan agar si kecil terbuka dengan santai dan baik2, Moms juga perlu memberikan edukasi kembali pada si kecil bahwa tidak boleh ada yg memegang daerah privasi anak selain dokter / ortu (ibu) jika untuk keperluan membersihkan / medis.
Materi seks education ini memang perlu diulang2 ya Moms, agar si kecil terus bisa ingat dan beanr2 paham sebagai bekal untuknya menjaga tubuhππ
Oke Moms. saya berterima kasih ya untuk waktunya dan antusias para Moms di sini untuk belajar bersama2 tentang bagaimana memberikan sex education pada usia balita. Saya sangat senang dan mengapresiasi antusias para Moms di sini☺️πSemoga materi, penjelasan, dan jawaban2 saya bisa membantu para Moms di sini ya.
Jika ada yang ingin ditanyakan kembali / mungkin ingin konsultasi lebih lanjut, bisa menghubungi saya di: anita.carolina.h@gmail.com /
ig: anitacarolina94 dan Nest Psikologi BSD di (ig: @nestpskologi untuk kontak lebih lanjutnya).
Stay safe & Healthy ya, Moms☺️ππ
Komentar
Posting Komentar