Mengolah Popok Bayi menjadi Pupuk Tanaman bersama Mom Risma Octavianita
Mom Risma octavianita adalah seoarng ibu rumah tangga, saat ini mom risma tinggal di Tasikmalaya dan sudah memiliki 1 anak. moms bisa mengenal mom risma lebih jauh disini ya IG @octavia_amoii
Nama : Risma Octavianita Rusmana
Ibu dari Astrajingga Fajra Desta
Pendidikan : Teknik Lingkungan Universitas Kebangsaan Bandung
Aktivitas : Menjadi Ibu Rumah tangga sekaligus istri yang bahagia
Menyusun kurikulum permainan skala rumah untuk anak
Menikmati waktu bermain dengan anak
Hobby : Membaca, menulis, bercerita
Baik saya akan bercerita bagaimana saya memulai mengolah popok sekali pakai atau pospak menjadi pupuk yaa
Kenapa tercetus ide mengolah popok menjadi pupuk tanaman?
berawal dari kekhawatiran dan miris karna banyaknya tumpukkan sampah di sekitar saya yang di dominasi pospak atau popok sekali pakai, karna backround saya yg dulu Teknik Lingkungan dan sempat melakukan observasi di tempat penampunga sampah sementara pada saat itu terjadi di lingkungan saya jadi semakin miris, kekhawatiran akan seperti apa kedepannya lingkungan saya yg dlu bersih sekarang tercemar tumpukkan sampah.
Kemudian kondisi kulit anak yg sensitif yg kadang belum 4jam pemakain diappers harus ganti kalau tidak begitu ruam lah, lecet lah dari sana semakin berapa banyak tumpukkan pospak setiap hari? Dari sana semakin beralih ke popok kain demi mengurangi jumlah pospak setiap hari nya tapi kalau pergi ke luar kota masih menggunakan pospak, tapi masih merasa miris tiap lewat lokasi itu, akhirnya suami punya ide kebetulan waktu itu anak saya usia 6 bulanan lagi suka mainin water beads, bekasnya itu di tabur ke tanaman atau jadi media tanam terpikirlah karena pospak juga ada gel nya, searching jurnal2 ilmiah mengenai kandungan pospak dan uji coba sembari sharing dengan beberapa kawan kesehatan masyarakat kemudian diskusi juga dengan teman-teman dari kesehatan lingkungan, semenjak dari sana semakin rutin mengolah apalagi setelah uji coba berhasil 😊
Kondisi ini yang membuat saya miris ..
sampah ini dibuang dipinggir sungai
Kandungan dalam Popok
Lapisan dalam atau lapisan atas. Lapisan ini langsung kontak dengan kulit bayi, karena itu muncul kecemasan risiko racun di dalamnya. Cari tahu bahan pembuat dari lapisan ini pada popok bayi Anda, tapi sayangnya sebagian besar pabrik pembuat popok tidak memberitahukannya.
Bagian penyerap. Secara teori bagian ini menyerap cairan, tapi kenyataannya ketika bayi berganti posisi, cairan bisa terperas keluar dari bagian ini dan berpotensi tercemar oleh materialnya kemudian kembali mengenai kulit bayi. Untuk meningkatkan daya serap, popok menyertakan material berbulu dan kristal kimia yang disebut Super Absorbent Polymer (SAP), untuk menyerap dan menjebak cairan. Material berbulu, biasanya dibuat dari bubur kayu, untuk mendistribusikan cairan, sedang SAP ditujukan untuk menyerap cairan dan menguncinya di bagian tengah.
Lapisan luar tahan air. Semua popok sekali pakai menyertakan beberapa material tahan air untuk bagian luarnya. Material ini paling umum berupa plastik berbahan dasar petroleum. Beberapa pabrik pembuat menggunakan plastik berbahan dasar tanaman (bioplastik) untuk digunakan pada lapisan tahan air, biasa disebut PLA atau polylactic acid pada daftar bahan pembuatannya.
Ini untuk lapisan dalam yang sudah dikeluarkan dan ditampung diember untuk kemudian ditabur ke tanaman atau menjadi media tanam
Limbah popok sekali pakai sendiri semuanya bisa diolah tanpa sisa, misal untuk lapisan luarnya itu bisa jadi media tanaman juga pot tanaman misalnya, kenapa saya mencoba mengolah popok sekali pakai menjadi pupuk selain saya hobby bercocok tanam demi menjaga kewarasan saya sebagai seorang ibu yg mengurus semua urusan domestik sampai anak hanya sendiri berbagi tugas dengan suami kalau pas ada dirumah karna kami LDM alis long distance marriage 😁😁😁
Ini saat pupuk dari popok sudah kering bisa ditambahkan lagi pupuk dari popoknya
Bagian bawahnya saya menggunakan water beads kemudian tanah, kenapa?
Karena bawang merah ini harus senantiasa lembab tanahnya jadi saya pakai water beads sisa mainan anak dan popoknya untuk pupuk diatasnya
Manfaat dari pupuk dari pospak ini kita tidak perlu repot-repot menyiram tanaman setiap hari namun bisa berselang 2-4hari sekali, siklusnya sendiri 2 minggu, karna pulp/lapisan yang seperti kapas ini terbuat dari bubur kayu jadi pada saat di campur air menjadi mudah terurai, dan juga menghemat air apalagi kemarin negara kita mengalami krisis air dan mungkin ke depan akan terulang karna proses pembanguna yang terus berjalan sementara ruang-ruang cadangan air sudah beralih fungsi
Upaya ini cukup membantu untuk para ibu yang kadang ingin bercocok tanam tapi kita sulit membagi waktu dengan si kecil
😊😊😊
QnA...
Pertanyaan ke-1
Soraya_jakarta_ pertanyaan saya apakah manfaat lain dari pupuk pospak ini terhadap tanaman selain menghemat air dan apakah ada efek samping terhadap tanamannya?
Terimakasih mam soraya.. selain menghemat air, gel yang ada pd pospak membantu melembabkan tanah yang itu baik untuk menyuburkan tanaman, dan juga memberikan nutrisi yg di dapatkan dari urin yg ada dalam pospak
Pertanyaan ke-2
Resti Bekasi , pertanyaan saya, maaf sebelumnya, yg digunakan apakah bekas buang air kecil saja, atau BAb juga di gunakan ya? Cuma kalau bekas bab juga kan agak risih kitanya juga 🙏🏻
Terimakasih mam resti.. ya di gunakan mam 22 nya hanya berbeda peruntukkan dan kalau saya embernya terpisah dimana bekas BAB itu hanya untuk tanaman hias saja
Sementara bekas urin itu bisa untuk semua jenis tanaman kenapa terpisah karna dikhwatirkan bakteri ecoli dari kotorannya
Munkin jijik yaa.. tapi kasian juga kalau bekas BAB tidak dibersihkan dahulu kemudian di angkut sama petugas kebersihan cukup kasian juga 😊
Pertanyaan ke-3
Dewi_bandung_mom...kalau popoknya yg bekas pups juga sama gtu caranya atau gimana yaa ?
Sama mam.. hanya berbeda peruntukkannya
Bekas BAB hanya untuk tanaman hias saja sementara bekas urin bisa untuk tanaman apapun
Brarti kalau hbis dpakai mau ganti hrs lngsung dcuci gtu mom kalau dpake pupuk?
Soalnya slama ini sya simpan dlu dkantong smpah
Disimpan tidak apa2 mam hanya apabila terlalu lama biasanya sudah ada ada beberapa hewan yg timbul, bau nya sudah khas kayu lembab dan warnanya brubah khawatir malah jijik nanti karna saya pernah mencoba mengolah punya teman dan sudah lama penampakkannya begitu .. tp sejauh ini aman mam
Hanya sebaiknya yg baru yaa misal paling lama yg sudah 2hari
Saya pakai popok bekas urin pupuknya
Pertanyaan ke-4
Syarifah-depok-tanaman jenis apasajakah yg bisa menggunakan pupuk pospak, semua tanamankah ?
Iya ibu semua tanaman bisa
Pertanyaan ke-5
Rita - Jakarta - perbandingan pospak dg tanah dalam pencampuran berapa?
Tidak ada perbandingan khusus
Kalau saya saat mau dijadikan media tanam urutannya sekam terlebih dahulu, dibagian bawah kemudian gel popok bekas sampai sekeliling potnya baru tanah .. itu saya lakukan pada saat menanam bwang merah ataupun tanaman lain mam seperti kangkung
Pertanyaan ke-6
Vani_Tangerang
Assalamualaikum, salam kenal mba Risma, saya Vani.
Kebetulan sekali saya juga memilah sampah pospak dengan mengeluarkan isinya sebelum di buang. Pernah juga karna bepergian dan kesulitan menemukan waterbeads, saya menaruh isi pospak di pot2 tanaman, persis seperti materi yang disampaikan. Hasilnya alhamdulillah tanaman saya tidak ada yang kekeringan walau di tinggal berhari2. Hanya untuk tanaman bambu air agak terganggu pertumbuhan tunas barunya. Tapi selama ini karna limbahnya cukup banyak, sy ga tau buang kemana, jd isiannya ini saya buang ke tps digabung dg sampah organik.
Pertanyaan saya :
1. Apakah perlu dicuci dulu untuk popok bekas kencing/ bab? Karna kan kalau disimpan bau amonia nya tajam sekali.
Pertanyaan selanjutnya tentang bakteri atau kuman dari bekas popok yg jadi media tanam bagaimana agar kumannya hilang? Trimakasih itu dulu mba
Hai mam vani.. waahh senangnya sudah mulai memanfaatkan yaa
Apakah ditambahkan air mam pada saat pemisahan? Memang ada baunya tp pada saat dicampur air baunya tidak terlalu menyengat
Sejauh ini saat saya makan hasil dr pospak aman saja mam.. krna popoknya nya juga sudah terurai dg tanah dan dibantu disuburkan dg hewan2 tanah lainnya
Sependek pengetahuan saya begitu mam 😊😊
Hai mom, saat pemisahan tidak aku bantu dg air, karna bagian luarnya yang plastik masuk ke sampah residu, biasanya dibakar mom, mohon maaf 🙏🏻 karna belum ketemu solusi lain selain dibakar.. jika ada boleh diberitahu mom..
Dari beberapa komunitas peduli sampah ada bnyak yg mengolah menjadi hiasan atau bahkan tas.. tapi kalau saya pribadi hanya baru mengolahnya menjadi media gantungan pot mam
Caranya lapisan luar yang telah di cuci keringkan.. kemudia dari 2 lapisan luar dijadikan satu lalu dibagi 3 sperti halnya mau kepang rambut mam
Pertanyaan ke-7
Citra Bandung Barat
Sebelumnya terimakasih banyak mom Risma untuk sharingnya,
Ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan
Sebelumnya saya juga sempat mengolah gel pospak menjadi bahan media tanam, awal awalnya mungkin sebagian gel pospak masih bisa terselamatkan untuk dijadikan bahan media tanam, tapi semakin lama gel akan semakin menumpuk, dan saya cukup kewalahan untuk menampungnya, mengingat dari satu pospak saja sudah sangat banyak gel nya, dan akhirnya, terpaksa saya buang gel nya, adakah solusi lain untuk pengolahan gel ini selain dijadikan media tanam ?
Yang kedua adalah, bagian outernya, saya hanya bisa mencucinya lalu dikeringkan dan disimpan dan kondisi nya pun sekarang sudah mulai menumpuk, saya bingung harus di reuse menjadi apa ? Adakah moms disini yang tahu, bank sampah mana yang bisa menerima waste pospak ini
Hai mam citra salam kenal.. waahh sudah mulai praktek yaa.. alhamdulillah ada kawan sharing
Saya pun masih newbie dalam hal ini 😊
Itu di fermentasikn dulu ya mam? Kalau difermentasikan dulu akan semakin berkembang memang dan menjadi semakin banyak
Beberapa prosuden pospak saat ini memang ada yg menerima daur ulang pospak tapi saya belum bisa menjamin apakah benar-benar diolah atau kembali ke TPA yg ad beberapa TPA hanya dengan perlakuan open dumping
Di bandung sendiri sudah ada beberapa TPST seperti jelekong dan TPST babakan sari untuk kota
Komentar
Posting Komentar