Gaya Belajar & Kaitannya dengan Sensori bersama Melisa Ayu Lestari, M. Psi., Psikolog

*Melisa Ayu Lestari, M.Psi., Psikolog* menyelesaikan pendidikan Psikolog di Universitas Tarumanegara pada tahun 2013, beliau kembali melanjutkan pendidikan di Universitas Katolik Atma Jaya dan lulus pada 2017.

Saat ini Mba Melisa  berprofesi sebagai  Educational Psychologist di NEST Psikologi, BSD. Mba Melisa sudah berpengalaman dalam issue mental health pada anak, dan keluarga.

Halo, selamat siang, Moms semua.. Saya Melisa, psikolog pendidikan 
Dalam kesempatan siang ini, saya akan sharing tentang topik "Gaya Belajar dan Kaitannya Dengan Sensori". Apa sih kaitan antara keduanya? Kita mulai dari belajar dulu ya..

Belajar merupakan suatu proses yang dilakukan manusia sepanjang hidupnya melalui berbagai media ataupun serangkaian pengalaman. Hal ini berarti, kegiatan belajar merupakan sesuatu yang berproses dan dilakukan secara terus-menerus hingga mencapai perubahan. Belajar tidak sekadar berhubungan dengan buku-buku yang merupakan salah satu sarana belajar, melainkan berkaitan pula dengan interaksi manusia dengan lingkungannya.

Menurut Bell-Gredler (2008), belajar adalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan aneka ragam pengetahuan (knowledge), kemampuan (competencies) atau keterampilan (skills) dan sikap (attitude), yang diperoleh secara bertahap dan berkelanjutan mulai dari masa bayi sampai masa tua melalui rangkaian proses belajar sepanjang hayat.

Setiap anak memiliki keistimewaan dan karakteristik yang khas dalam belajar, salah satunya dalam cara pandang terhadap sesuatu dan kecenderungan untuk memaksimalkan potensi diri saat belajar. Mereka memiliki kemampuan yang berbeda-beda pula dalam menyerap dan menerima informasi yang mereka dapatkan dari lingkungan. Hal inilah yang kita sebut sebagai gaya belajar.

Gaya Belajar adalah kecenderungan anak untuk mengadaptasi strategi tertentu dalam belajarnya. Memahami gaya belajar anak merupakan peran penting bagi pengajar (orangtua maupun guru). Orangtua maupun guru perlu mengidentifikasi gaya belajar masing-masing anak untuk memaksimalkan kemampuannya dalam menyerap informasi. Hal tersebut dikarenakan gaya belajar akan berpengaruh pada kualitas proses pembelajaran yang dilakukan serta hasil belajar yang akan diperoleh.

Gaya belajar merupakan pedoman bahwa anak memiliki karakteristik yang paling menonjol sehingga jika ia mendapatkan rangsangan yang sesuai dalam belajar maka akan memudahkannya untuk menyerap pelajaran. Dengan kata lain, jika seseorang menemukan metode belajar yang sesuai dengan karakteristik gaya belajar dirinya maka akan cepat anak menjadi lebih mudah menerima dan menyerap informasi.

Terdapat jenis-jenis gaya belajar menurut Lynn O'Brien: 

Gaya Belajar Visual
Gaya belajar visual menitikberatkan pada ketajaman penglihatan. Anak dengan gaya belajar visual dapat belajar paling baik dengan melihat atau memperhatikan apa yang diajarkan. Anak dengan gaya belajar visual lebih cepat menangkap maksud dari gambar, video, grafik, peta, diagram, mind map dan semacamnya.

Gaya Belajar Auditori
Anak belajar dengan baik dengan cara mendengar. Anak dengan gaya belajar auditori biasanya dapat mengingat penjelasan guru dengan mudah. Mereka juga lebih partisipatif dan responsif ketika guru sedang menjelaskan materi pelajaran.

Gaya Belajar Kinestetik
Merupakan gaya belajar dimana anak akan lebih optimal untuk menerima, memahami dan menyimpan informasi dengan kegiatan fisik, yaitu dengan cara bergerak, menyentuh dan melakukan sendiri. Anak dengan gaya belajar ini akan belajar dari aktivitas dan praktik langsung.

Gaya Belajar Kombinasi/ Campuran
Gaya belajar ini merupakan gaya belajar di mana anak terkadang memiliki cara belajar auditori sekaligus dengan visual dan atau juga kinestetik, atau hanya kinestetik dan visual.

Gaya belajar terbentuk dari pengalaman, modalitas yang dimiliki seseorang serta lingkungan sekitar. Menurut seorang ahli bahwa tahap awal untuk mengenali gaya belajar seseorang adalah dengan 
mengenali modalitas yang dimiliki anak.

Modalitas anak berkaitan dengan profil sensori yang dimiliki anak. Ada 7 sistem sensori yang kita miliki, antara lain:
1. Visual (penglihatan)
2. Auditori (pendengaran)
3. Olfaktori (penciuman)
4. Taktil (perabaan)
5. Gustatori (pengecapan)
6. Vestibular (keseimbangan)
7. Propioseptif (gerak antar sendi)

Hubungan sensori dan gaya belajar sangatlah erat dan mempengaruhi. 
Gaya belajar terbentuk dari pengalaman anak, modalitas yang dimiliki anak serta lingkungan sekitar anak.
Pengalaman anak ini termasuk pengalaman sensori motorik yang diterima dan diproses oleh anak semasa hidupnya. Semakin banyak pengalaman sensori yang diterima maka semakin banyak juga pengalaman serta pemahaman yang dimiliki anak.

Pengalaman sensori yang didapatkan oleh anak dapat membantu proses perkembangannya hingga proses pembelajarannya di sekolah. Perkembangan sensori sejalan dengan perkembangan lain pada anak (modalitas yang dimiliki anak) sebagai penentu gaya belajar. Modalitas atau profil sensori anak sudah didapatkan sejak lahir namun perlu dikembangkan dan dimaksimalkan dengan pemberian stimulasi sensori.

Apabila dilihat dari gambar tersebut, aspek sensori merupakan dasar perkembangan anak dari lahir yang perlu dikembangkan dan distimulasi sehingga akan mempengaruhi proses perkembangan lainnya di atasnya hingga proses kognitif atau pembelajaran.

Dalam pemberian pengalaman sensori, setiap aspek sensori harus dikembangkan dengan menyeluruh agar anak dan juga pendamping dapat melihat potensi anak dengan jelas dan benar. Anak di usia pra sekolah maupun usia sekolah masih memerlukan banyak bantuan stimulasi dari orangtua untuk mengoptimalkan proses belajarnya sedangkan anak yang mulai menuju usia pra-remaja atau remaja, mereka sudah mulai mampu mengidentifikasi kemampuan dirinya, termasuk kemampuan dan kecenderungannya dalam belajar

QnA..

Pertanyaan 1
Ridha_30bulan_Pontianak
Pertanyaan : bagaimana tahap awal kita utk mengidentifikasi gaya belajar anak ? Apakah ada tahapan khusus utk memulainya ?

Kita bisa memulainya dengan mengobservasi keseharian dari si anak. Apa yang disukai dari anak ketika kita memberikan berbagai stimulasi lewat visual, auditori atau gerak (kinestetik). Pada anak usia dini, sesuai perkembangannya yaitu eksplorasi, mereka tentunya akan lebih tertarik dengan kegiatan yang melibatkan gerak. Seiring bertambahnya usia anak, misal di usia SD, biasanya sudah mulai terlihat anak akan lebih menyukai belajar yang seperti apa (apakah dengan membaca yaitu visual, mendengar atau berdiskusi yaitu auditori atau dengan membuat projek yang melibatkan gerak langsung). Ada beberapa ciri yang bisa dilihat dari masing-masing gaya belajar, yang bisa orangtua lihat atau observasi dari anak

Pertanyaan 2
Deressi-5th-depok
Terima kasih atas materi yang mbak Melissa sampaikan. Anak pertama saya berusia 5 th, namun sulit sekali diajak belajar, terutama belajar membaca. Mengenal huruf pun kadang mau kadang tidak. Untuk belajar angka terkadang mau. Sedangkan adiknya yang berumur 3 th dan laki2 juga lebih mahir dalam mengenal huruf dan angka. Anak saya laki2 yang aktif sekali. Saya ingin memasukkan nya ke TK namun dia tidak pernah mau. Saya sudah mencoba mengenalkan dengan memberi buku2 bacaan sesuai minatnya namun dia lebih tertarik melihat gambarnya saja dan mengarang sendiri isi buku tersebut berdasarkan gambar. 
Sebenarnya usia berapakah anak bs diajak belajar untuk membaca? Terutama untuk anak dengan tipe kinestetik dan atau campuran antara kinestetik dan visual. Terima kasih 🙂

Untuk anak usia pra-sekolah memang perlu dilakukan kegiatan belajar yang menyenangkan, Mom. Betul sekali dengan mengenalkan berbagai media yang sesuai minatnya. Mungkin selain buku, Mom dapat juga mencoba dengan lagu-lagu atau musik yang berhubungan dengan huruf atau dengan media peraga yang berbentuk huruf-huruf. Dapat pula dengan menggunakan media pembelajaran sensori yang melibatkan kemampuan taktilnya, seperti menggunakan lilin playdough atau pasir warna. Sepertinya sang anak aktif ya melihat gaya belajarnya kinestetik dan visual, maka dapat dibantu dengan kegiatan yang melibatkan gerak, Mom

Pertanyaan 3
Mita - 5thn - bsd
Langkah awal apa yang hrs dilakukan jika saya mau mengevaluasi perkembangan sensori secara keseluruhan anak usia 5th+ untuk mengetahui apakah ada kekurangan dalam perkembangannya?
Bagaimana cara memulai stimulasi belajar untuk anak yang cepat bosan? Jika saat pandemi ini tidak bisa keluar rumah.

Perkembangan sensori berkembang seiring dengan perkembangan lainnya, termasuk perkembangan fisik, motorik, bahasa, kognitif dan sosial emosional. Mom bisa mengevaluasi dengan melihat perkembangan anak sesuai dengan usianya. Biasanya yang lebih dulu matang adalah indera visual dan auditori karena kita sering memberikan stimulasi terkait indera tersebut. Mom bisa lihat apakah perkembangan gerak, keseimbangan, dan indera lainnya ada hambatan atau tidak. Apabila menemukan kesulitan, evaluasi bisa dibantu oleh profesional seperti psikolog atau dokter tumbuh kembang anak

Pertanyaan 4
Ayu 10 tahun Bekasi 
Bagaimana cara menghadapi anak yg cara bljarnya tergantung bangt sama orang tua.. 
Jdi orang tua menjelaskan materi pelajaran baru dia mengerti... 
Ga bs dia baca baca dlu... Nnti dia isi .. dia ga bs.. tapi klo emak dh jelasin... Dan dia mendengar kan.. d kasih soal langsng bs.  Apa akan trus ketergantungan bgini? Selma ni sllu dapet peringkat...dan ketika saya lengah... Cape ga ngajarin... Turun langsng nilai nya .  Kbtulan hamil adik nya

Pada usia sekolah ini belajar juga berhubungan dengan regulasi diri, Mom. yaitu kemampuannya dalam mengelola dirinya, termasuk dalam belajar. Pada anak usia 10 tahun, seharusnya mereka sudah dapat diajak berdiskusi mengenai cara belajarnya. Mungkin dapat dilakukan diskusi dan bicara dengan anak apa yang membuat ia tidak mengerti kalau tidak didampingi orang tua, apa hambatan atau kesulitan yang dialami, dll. Mom dapat memberikan pengertian bahwa di usianya seharusnya ia sudah dapat lebih mandiri, termasuk dalam belajar. Lalu pembuatan jadwal harian (termasuk belajar) juga dapat dibuat dan disepakati oleh orangtua dan anak untuk membantu anak lebih mandiri. Kemampuan regulasi diri ini yang sekiranya penting untuk dikembangkan pada anak agar ia lbh mampu untuk mengelola dirinya

Pertanyaan 5
Widya - 3 th 1 bulan dan 1 bulan - 
1. Gimana caranya mengetahui gaya belajar anak pada usia dini? Anak saya usia 3th 1bulan dan saat ini belum saya sekolahkan. 
2. Bagaimana stimulasi yang tepat untuk anak yg bisa diberikan oleh orang tuanya?

Pertanyaan ini hampir sama dengan yg di atas ya (pertanyaan pertama). Jadi, pada anak usia dini umumnya lebih menyukai kegiatan belajar yang menyenangkan dan melibatkan gerak. Ada baiknya stimulasi pada area selain visual dan auditori lebih dikembangkan, yaitu gerak. Stimulasi untuk anak usia dini dapat berupa memberikan kegiatan yang melibatkan ketujuh sensorinya tersebut tadi. Contoh kegiatannya dapat berupa membacakan cerita, bergerak atau menari sesuai irama dan lagu, bermain permainan sensori taktil (main playdough, bubble, water beads, dsb), bermain tangkap bola atau berjalan digaris lurus utk melatih keseimbangannya

Pertanyaan 6
Fitri 29 bln Tangsel 
1. Anak saya tipikal yg sulit utk "menghapal" lebih tepatnya tidak tertarik, tapi ketika ada aktifitas dia lebih excited. Lalu gaya belajar spt apa yg tepat agar anak jg bisa menghapal spt doa sehari2?
2. Bagaimana cara mengetahui dan menentukan gaya belajar pada anak?
3. Berkaitan dg sensori dan motorik, mana yg lebih diutamakan utk anak sesuai usianya? Dan seperti apa stimulasinya.

Mom bisa dapat melakukan kegiatan menghafal sambil bernyanyi atau dengan dengan menari yang melibatkan irama/musik. Anak memiliki kemampuan mengingat yang sangat baik. Dengan memberikan kegiatan yang menyenangkan, diharapkan ia akan terbiasa dan menghafal doa-doa sehari-hari tersebut. Selain itu, perlu juga orangtua sebagai contoh yang dapat dilihat/dicontoh langsung oleh anak.
Sensori dan motorik merupakan perkembangan yang berjalan seiringan. Tidak ada yang lebih penting melainkan keduanya penting untuk tumbuh kembang anak. Stimulasi sensori pun biasanya melibatkan kegiatan motorik karena salah dua dari perkembangan sensori berupa gerak dan keseimbangan 

Pertanyaan 7
Icha-16 bulan- jakarta-
1.Jenis permainan apa untuk merangsang motorik anak usia 1-3 thn ? Karna jujur saya suka bingung sendiri jika bermain sama sikecil.
2.apakah bisa memeriksa gaya belajar anak ?
Jika bisa dimana tempat ato klinik ato dokter apa yang memeriksa anak gaya belajar tsb ? Dan usia berapa anak diperiksa ?

Usia 1-3 tahun akan lebih baik melakukan permainan yang melibatkan gerak, Mom. Kalau saat pandemi seperti ini mungkin kegiatan fisik yang biasa dilakukan di luar diganti dengan permainan fisik sederhana seperti lempar tangkap bola, memindahkan bola dari satu tempat ke tempat lain, dsb. Permainan sensori taktil pun dapat dilakukan di rumah, Mom. Dengan melakukan bermain kualitas dengan anak setiap hari selama 15 menit secara konsisten, akan membantu perkembangannya dengan baik. Tentunya dengan tidak ada distraksi ya, jadi orangtua benar2 fokus bermain dengan anak (tidak sambil pegang gawai atau melakukan kegiatan lain).
Gaya belajar anak mulai bisa dievaluasi pada saat anak di jenjang sekolah dasar, yaitu pada saat anak sudah melalui proses belajar yang konsisten setiap harinya. Apabila membutuhkan bantuan evaluasi bisa ke klinik NEST Psikologi dan berkonsultasi dengan psikolog pendidikannya, Mom

Pertanyaan 8
putri - 18m - lampung
stimulasi sensorik sepeeti apa yg bisa diterapkan untuk anak usia 18m?

Stimulasi sensori untuk anak usia 18 bulan dapat dilakukan dengan memberikan soft book yang bisa dipegang dan ada gambar-gambar sederhana, mendengarkannnya lagu atau musik anak-anak, dan juga proses MPASI pun merupakan stimulasi untuk indera pengecapannya, yaitu anak akan mulai merasakan berbagai tekstur dan rasa makanan. kegiatan lain yang melibatkan gerak dan keseimbangan dapat juga dilakukan

Pertanyaan 9
Rini. 2th 5bln. Tangsel. 
Anak saya sering bermain seperti halnya meniru kegiatan orang dewasa seperti main kabel-alat2 elektronik, alat masak, btrai, gunting, ikut siram bunga dll. Padahal sudah banyak mainan utk dia yg kami belikan tapi tertariknya hanya sebentar. Bagaimana sebaiknya menurut bu melisa?
2. Kapan sebaiknya dimasukkan ke playgrup, bu?  Tks ya bu

Anak usia Mom tersebut memang sedang dalam tahap meniru dari orang-orang yang ada di lingkungannya. Mereka juga sedang tahap eksplorasi, yaitu ingin mengetahui segala hal yang ia lihat sehari-hari. Apabila tidak membahayakan, sebetulnya tidak apa-apa, Mom. kecuali bermain kabel atau gunting ya, perlu diawasi dan diberikan pengertian bahwa itu berbahaya. Mom bisa juga mendampingi anak saat ia sedang main alat masak atau saat ikut menyiram bunga, lakukan diskusi kenapa ia suka, apa yang menyenangkan untuknya. Permainan tidak ada batas gender, Mom. jadi biarkan anak mengeksplorasi berbagai permainan yang ada. Bermain = belajar untuk anak usia dini.
Tidak ada tolak ukur pasti untuk usia saat memasukkan anak ke sekolah, baik sekolah formal atau informal. Hal ini sangat tergantung dengan kesiapan anak itu sendiri. Siap tidak hanya kognitif, tetapi juga sosial emosionalnya. Mom bisa melihat apakah anak sudah ada ketertarikan mengenal benda, seperti buah, hewan, warna, angka, dsb. atau ketertarikan bermain dengan teman seusianya, bermain bersama, sharing mainan bersama, dll.

Pertanyaan 10
Ermi - 23 bulan - depok 
1. Mohon dapat dijelaskan bagaimana cara kita mengetahui anak dominan menggunakan otak kanan atau kiri dari usia dini mb? Apakah ada hubungannya dgn stimulasi yg hrs kita berikan? Anak saya termsk yg ga bs diem
2. Utk perkembangan anak saya saat ini sdh bs membedakan warna2, sdh bs nyebut angka dari 1 smp 10 dan sdh hafal binatang2 serta lagu2 dari buku dan dengerin lagu2 melalui video jg, selain kita ngajarin lgsg sambil bernyanyi bareng, itu termsk type bljr yg mana ya mb? Langkah apa yg bs dilakukan utk lbh mengasahnya? Byk org blg tv ga bgs utk anak kcl tp justru mendengarkan lagu2 di tv (lwt flashdisk yg ditancap di tv) anak saya cpt menghafal, yg saya kira ga merhatiin nanti tb2 dia bs nyanyi lagu yg nadanya persis kaya aslinya.. Kdg2 dia bikin lagu sndri.. 
3. Usia brp yg tepat utk mengajarkan anak bahasa inggris yg simpel2 misal angka, huruf, jenis2 anggota tbh dlm bahasa inggris? Anak saya termsk yg cpt bicaranya.. Semasa bayi saya ga mengenalkan bahasa inggris krn tkt anak bingung bahasa, tp skrg saya sdh mulai pgn mengenalkan bhs inggris pd anak.. 
Terima kasih atas pencerahannya 🙏

Pada anak usia dini ada baiknya memberikan stimulasi yang beragam, tidak hanyak aspek yg melibatkan otak kanan maupun otak kiri. berbagai stimulasi yang beragam tersebut membantunya dalam mengembangkan kemampuan-kemampuannya, baik kemampuan bahasa/logika maupun kemampuan kreativitas dan emosinya. Biasanya anak di sekolah dasar akhir dan menengah yang sudah dapat diindentifikasi apa yang menjadi ketertarikannya.

Kegiatan tersebut sudah dilakukan sesuai tipe belajar visual dan auditori. Dengan memberikan video merupakan stimulasi yang banyak melibatkan penglihatan dan pendengaran. selain video, mungkin dapat juga dilakukan dengan bergerak dan melakukan aktivitas.

Apabila anak tidak mengalami hambatan dalam komunikasi dan bahasa, orangtua dapat mengenalkan bahasa Inggris dari yang paling sederhana, seperti yg Mom sebutkan di atas. tetapi tidak lupa juga dengan diiringi bahasa ibunya, seperti saat mengatakan warna “merah”, orangtua sambil juga berkata “red”.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sharing Session TD23 : SLEEP TRAINING